Chapter Bab 56
Bab 56
+15 BONUS
Agatha baru sadar bahwa dia telah terjebak dalam perangkap. Jika berdebat dengan Olga, bukankah berarti Agatha memberi tahu semua orang bahwa dirinya adalah seorang wanita
simpanan? Selain itu, bukankah hal ini juga akan menjelaskan bahwa Selena adalah mantan istri
Harvey?
Tidak, dia tidak boleh mengakuinya.
Agatha segera mengubah ekspresi wajahnya, lalu menatap Olga dengan sorot mata tajam sambil berkata, “Aku tidak marah, tetapi apakah pantas membicarakan hal–hal begini di acara seperti ini?”
Olga tidak peduli, malah berkata dengan semakin angkuh, “Wanita itu tidak merasa malu karena tidur dengan suami orang. Memangnya aku takut apa? Nona Agatha sangat memahami situasi ini,
jangan–jangan kamu juga pernah menjadi wanita simpanan?”
“Nona Olga.” Suara Harvey terdengar tidak senang, terutama matanya yang hitam itu tampak sangat dingin dan menakutkan.
Olga pun mencoba sedikit menahan dirinya, lalu berkata, “Benar, benar. Nona Agatha punya Pak
Harvey, suami yang kaya raya. Mana mungkin tertarik dengan pria lain? Andai kata dia mau mendekati pria lain, tentu saja juga harus orang yang kaya raya.”
Setelah mengatakan itu, bahkan orang yang paling bodoh pun bisa tahu bahwa Olga dan Agatha
tidak akur. Ini adalah sindiran secara tidak langsung.
Darren dengan jeli menyadari suatu hal. Bagaimana orang besar seperti Harvey bisa tahu bahwa
namanya adalah Olga?
Selena yang tidak memiliki keberanian sebesar itu hanya bisa menghela napas karena kagum
terhadap keberanian Olga yang bahkan berani menyindir Harvey.
Selena sudah sangat mengenal sifat Harvey. Ketika dirinya dilindungi oleh Harvey, Harvey tidak akan membiarkan ada orang yang mengganggunya.
Oleh karena itu, Selena segera mengalihkan pembicaraan dengan berkata, “Intinya, semuanya sudah berlalu. Orang yang sudah meninggal tidak bisa hidup kembali. Jangan bertanya–tanya lagi. Pria yang mengkhianati pernikahan tidak layak untuk dibicarakan.”
Selena berhasil menyelesaikan masalah dengan satu kalimat hingga tidak ada orang yang berani bertanya lagi. Olga bahkan hampir bertepuk tangan untuk memuji Selena karena serangan baliknya itu begitu mantap!
Aiden yang baru tersadar dari lamunannya pun bertanya, “Jadi Selena sekarang sudah melajang, apakah Kak Lewis sedang mengejarmu?”
+15 BONUS
Jrenggg!
Baru saja keluar dari sarang serigala, sekarang masuk sarang harimau lagi. Aiden ini benar–benar
bodoh. Dia selalu mengatakan hal–hal tidak pantas yang dapat menyinggung perasaan orang lain.
Namun, seandainya kata–kata ini bisa membungkam mulut Harvey, Selena juga pasti akan
merasa senang.
Selena tidak menyangka, jamuan makan malam yang sebelumnya dikatakan sebagai acara rekomendasi pekerjaan itu, kenapa bisa berubah menjadi acara gosip tentang dirinya?
Semua orang tampaknya sangat penasaran dengan kehidupan asmara Selena. Bagaimanapun, dia pernah menjadi bunga kampus dan banyak orang yang mengejarnya hingga ke depan gerbang
kampus. Tidak masalah jika dulunya dia pernah bilang mau cuti kuliah. Intinya, semua orang ingin melihat tipe pria seperti apa yang dia sukai.
Agatha menahan amarah yang baru saja terpicu, lalu menatap Harvey dengan ekspresi datar.
Agatha semakin tidak mengerti Harvey. Apakah mungkin pria ini masih belum melepaskan
Selena? Harvey terlihat lebih kejam daripada siapa pun, tetapi terkadang dia memberi kesan yang
membuat orang merasa bahwa dirinya masih belum bisa melupakan Selena.
Harvey mengambil sendok, lalu dengan perlahan mengambil sepotong daging, seolah–olah topik
pembicaraan tersebut tidak ada hubungannya dengan dirinya. Dia pun menelan daging tersebut
tanpa menghiraukan apa pun.
Saat Selena baru akan menyangkal, Lewis tersenyum tipis dan mengambil alih pembicaraan
sambil tersenyum, “Wanita yang anggun cocok dengan pria gagah yang bijaksana. Jika aku
memiliki gadis yang begitu baik seperti Selena, aku pasti akan menjaganya dan menghargainya
dengan baik. Bahkan menyayangi dan mencintainya saja tidak sempat, mana mungkin sampai
melukainya? Kini mantan suaminya telah meninggalkan Selena, bisa dibilang itu adalah
kerugian bagi mantan suaminya.”
Gerakan Harvey tiba–tiba terhenti saat memegang sendok. Selena juga terkejut. Bukankah Harvey sudah memperingatkan Lewis agar tidak ikut campur urusannya? Namun, Lewis masih saja
mengatakan hal–hal seperti itu di depan Harvey!
“Kak…” Selena menjadi agak cemas. Dia ingin menjelaskan, tetapi tidak tahu harus memulai dari
mana. “Kenapa masalahnya bisa menjadi seperti ini?” pikir Selena.
Lewis tampaknya sudah menebak apa yang akan Selena katakan. Dengan tatapan lembut, Lewis
menatap Selena dan berkata, “Selena, karena kamu sekarang sudah lajang, bolehkah aku mengejarmu?”