Chapter Bab 524
Bab 524
Harvey secara khusus berkonsultasi dengan dokter, dia jadi tahu bahwa emosi
seorang wanita bisa sangat tidak stabil selama kehamilan.
Dia tahu Selena masih dendam padanya, jadi dia menahan diri untuk tidak
muncul di depan Selena selama beberapa bulan terakhir. Hal ini semata-mata
hanya agar Selena bisa fokus untuk merawat kandungannya.
Peristiwa mayat wanita hari ini menyentuh hati Selena yang rapuh sehingga air
matanya tak henti- hentinya mengalir.
Seakan merasakan kesedihan sang ibu, janinnya mulai bergerak—gerak dengan
gelisah di dalam perutnya.
Selena buru-buru menghentikan tangisannya, sementara Harvey menyeka air
matanya dengan lembut menggunakan handuk hangat dan mencoba
menenangkannya. “Dia cuma orang asing yang nggak kamu kenal, kematiannya
bukan salahmu. Kamu nggak perlu sedih. Kalau dia tahu apa yang terjadi, dia
pasti bakalan berterima kasih sama kamu. Kamu sudah membawanya pergi dari
tempat itu dan membantunya bertemu kembali sama keluarganya.”
Selena menghela napas dengan sedih. “Mungkin karena kami sama—sama
mempunyai nama keluarga Bennett. Makanya pas aku tahu kalau dia adiknya
Tuan Sean, rasanya seperti kehilangan anggota keluarga sendiri.”
Selena merasa konyol saat mengatakannya. Dia menggelengkan kepalanya
dengan putus asa.” Mungkin akunya saja yang terlalu sensitif. Aku nggak apa—
apa, kok. Aku bakalan jaga diri baik—baik.”
Dengan mata berkaca—kaca, dia menatap Harvey. “Tuan Sean benar-benar
membantuku waktu itu. Dia lebih tua dariku dan bagiku dia sudah seperti kakak.
Nggak ada hubungan gelap antara aku sama dia.”
Harvey mengerucutkan bibirya yang tipis, matanya menatap Selena dengan
serius. “Aku tahu.”
Sepertinya kesalahpahaman sebelumnya mengenai adanya anak antara
keduanya meninggalkan Iuka mendalam bagi Selena.
“Sudah larut malam, kamu tidur duluan sana.”
Setelah selesai berbicara, Harvey berbalik dan meninggalkan ruangan. Bunga
kamboja dan bunga kertas di halaman sedang bermekaran indah, Harvey
memandangnya sambil terus mengisap rokok.
Wajah tampannya penuh dengan keraguan. Posisinya saat ini sama seperti dulu,
berhati-hati dan penuh kekhawatiran.
Dia ingin mendekati Selena, tetapi takut melukainya lagi. Oleh sebab itu, yang
bisa dilakukannya hanyalah menjaga jarak seperti ini, mengawasi Selena dari
jauh tanpa bisa berbuat apa pun untuknya.
+ 15 BONUS
Selena berdiri di depan jendela sambil memandangi punggung yang tampak
kesepian itu tanpa berkata apa—apa.
Dia tahu, terlepas dari keberadaan Agatha, dirinya dan Harvey sudah tidak bisa
seperti dulu lagi.
Saat memejamkan matanya, bayangan mayat perempuan itu langsung muncul di
benak Selena. Hatinyal terasa seperti terbebani batu besar dan perasaan itu tak
kunjung mereda.
Harvey duduk di halaman untuk waktu yang sangat lama sebelum dia kembali
sadar. Setelah itu, dia menghubungi nomor Chandra.
“Tolong cari tahu tentang keluarga Bennett.”
“Keluarga Bennett mana yang kamu maksud?”
“Selidiki keluarga Bennett di Majestica, lihat apa ada anak hilang di keluarga
mereka.”
“Mengerti.”
Malam telah larut, Harvey memasuki kamar dengan hati-hati setelah Selena
tertidur. Saat menatap wajah yang tenang di atas tempat tidur, beban berat di
hatinya perlahan-lahan mereda.
Saat ini tidak ada petunjuk tentang asal-usul Selena, tetapi dia memiliki
keakraban yang aneh dengan
Sean.
Meskipun penampilannya tidak mirip dengan Sean, Harvey ingin menyelidikinya.
Dia sedang memperhatikan Selena saat tiba—tiba sebuah tonjolan di bawah
selimut sutra tampak bergerak.
Harvey merasa terkejut sekaligus bahagia. Apakah ini gerakan janin?
Selimut tipis itu melekat di tubuh Selena.
Setelah memastikan Selena tertidur, Harvey menyentuh tonjolan itu dengan hati—
hati bak seorang
pencuri.
Visit Novelxo.org to read full content.
Kedua anaknya, entah sedang
bermain atau bertengkar di dalam
sana, membuat perut Selena
bergerak- gerak heboh. The content
is on Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
Biasanya Selena terbangun karena mereka, tetapi tidak untuk kali ini. Mungkin
dia terlalu lelah.
Harvey memberanikan diri memasukkan tangannya ke dalam untuk menyentuh
gaun tidur sutra wanita
itu.
Lapisan tipis ini memungkinkannya merasakan gerakan kedua bayi itu dengan
lebih jelas.
Visit Novelxo.org to read full content.
Baru lima bulan saja sudah begitu
rewel, entah apakah Selena akan
tahan saat memasuki trimester akhir
kehamilan. The content is on
Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
+1S BONUS
Seolah merasakan kehadiran Harvey, anak—-anak yang tadinya ribut perlahan—
lahan berhenti bergerak.
Perut Selena yang tadinya bergolak seperti air laut, kini mulai tenang.
Visit Novelxo.org to read full content.
Harvey baru saja hendak menarik
kembali tangannya ketika wanita itu
tiba—tiba membuka matanya. Dial
menatapnya dengan waspada
seperti sedang melihat pencuri. The
content is on Novelxo.org! Read
the latest chapter there!
“Mau apa kamu?”